Jumat, 19 Oktober 2012

Ya Allah




Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kemcang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru, "Ya Allah"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru "Ya Allah"

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan menyeru "Ya Allah"

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertuutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah "Ya Allah"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setipa jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan sea jalan pintas membuntu, merekapun menyeru "Ya Allah"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup dan jiwa serasa seolah tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus anda pikul, menyerulah, "Ya Allah"

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditunjukan kehadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arhkan terus tatapan matamu kearah-Nya untuk memohon pertolongan. Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir menyebut nama-Nya, Dengan begitu hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang dan iman kembali berkobar-kabar. Demikianlah, dengan selalu meyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena,
(Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya)
(QS. Asy-Syu'ara:19)


sumber: La Tahzan book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar